Yangon, Sabtu (29/09) Tim Peneliti Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri RI (BPPK Kemlu RI), Teuku Cut Mahmud Aziz, S.Fil., M.A yang juga Dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Al Muslim dan Dr. Ichsan, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh, yang didampingi Peneliti Muda, Eddi Syahputra, S.Psi saat ini sedang berada di Myanmar dalam rangka penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan di India, perihal penelitian “Pengembangan Kerjasama Ekonomi dan Konektivitas antara Indonesia, India, dan Myanmar.” Di Yangon, Ibukota Myanmar, tim peneliti melakukan Courtesy Call kepada Duta Besar RI untuk Myanmar, YM. Prof. Dr. Iza Fadri, S.IK., S.H., M.H.. Duta Besar Prof. Iza Fadri adalah seorang Guru Besar Hukum Pidana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian – PTIK yang juga merupakan Mantan Kapolda Sumatera Selatan. Seorang perwira tinggi Polri berpangkat Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol).
Di Kedutaan Besar kami disambut dengan penuh keramahan dan canda. Kami berdiskusi banyak hal. Duta Besar memberikan gambaran dan pespektif tentang negara Myanmar. Sebelum bertemu Duta Besar, kami diterima oleh Sekpri Duta Besar, I Nyoman Gede Putrawan, S.H, seorang perwira polisi yang baru saja kembali dari Sudan, sebagai anggota pasukan perdamaian PBB.
Tim dijamu makan siang oleh duta besar dengan sajian kuliner Indonesia; ikan saus, pergedel jagung, sayur dan steak, dan soto Padang. Hidangan penutup berupa pepaya dan mangga Myanmar yang begitu manis. Sebelum makan, sambil canda, beliau mengatakan, “Saya berasal dari Minang, mesti ada masakan Minang. Hari ini hidangannya soto Minang:” Beliau adalah putra Minang yang sukses menjadi seorang jenderal, guru besar, sekaligus menjabat duta besar. Sungguh membanggakan! (PIP-Umuslim)