Bireuen, 22 Maret 2019. Program studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Almuslim sebagai program studi satu-satunya dan pertama di Aceh terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Salah satu kegiatan untuk mewujudkan komitmen tersebut adalah melalui program kuliah tamu yang dirancang program studi ini dengan menghadirkan dosen atau expert dari universitas-universitas atau institusi-institusi pemerintahan dan swasta terkait bidang ilmu hubungan internasional. Baru-baru ini, tepatnya pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2019, Prodi HI Univesitas Almuslim mengundang salah satu dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Negeri Sebelas Maret, Solo bernama Randhi Satria,S.IP,MA. Bapak Randhi sendiri saat ini sedang menyelesaikan studi S3 Ilmu Hubungan Interansional (by research) di Universitas Padjajaran, Bandung. Kuliah tamu yang diampu bapak Randhi Satria mengambil tema “Challenges on United Nations Campaign Toward Fisheries Crime”.
Tema ini diangkat melihat arti penting penanganan penangkapan ikan secara illegal yang dilakukan oleh nelayan-nelayan dari negara lain di wilayah laut Indonesia. Tindakan tegas yang dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti dengan meledakkan kapal-kapal asing tersebut belum memberikan efek jera bagi nelayan-nelayan untuk tetap melakukan illegal fishing di laut Indonesia. Hal ini disebabkan masih belum terdapatnya hukum internasional yang secara tegas mengatur perihal tersebut. PBB sendiri baru berencana memasukkan Hukum fisheries crime ke dalam daftar “law enforcement campaign” dalam agenda mereka.
“Apa yang dilakukan oleh Menteri Susi memberikan dampak positif dengan dimasukkannya kegiatan kejahatan penangkapan illegal dalam kampanye pemberlakuan hukum secara Internasional oleh PBB. Akan tetapi kampanye hukum tersebut masih perlu dukungan dari negara-negara lain agar disahkan. Indonesia harus untuk melakukan negoisasi dan diplomasi dengan negara-negara maju dan menekan negara-negara periphery agar pelaksanakan hukum tersebut dapat disahkan oleh PBB.”begitu papar Bapak Randhi dalam materi yang disampaikannya.
“Negoisasi dan diplomasi tersebut penting dilakukan dan didukung oleh masyarakat Internasional karena aksi kejahatan illegal fishing menciptakan tindakan-tindakan kejahatan lainnya seperti pemalsuan surat, perbudakan manusia, penyaluran narkotika dan kejahatan-kejahatan lainnya. Dengan teknologi canggih yang digunakan nelayan-nelayan tersebut berdampak pada kerugian besar pada nelayan lokal Indonesia,” lanjut beliau. Pada kesempatan tersebut, Bapak Randhi juga sangat mengapresiasi semangat dan antusias mahasiswa Prodi HI Universitas Almuslim ketika dilakukan sesi Tanya jawab. “Kajian-kajian seperti ini perlu didukung dan dilanjutkan agar mahasiswa HI dapat mengerti kompleksitas permasalahan-permasalahan di dunia Internasional” pungkasnya. Bapak Randhi juga mengharapkan adanya keberlanjutan kerjasama antara Prodi HI Universitas Almuslim dan Prodi HI Universitas Sebelas Maret, Solo dalam kegiatan penelitian, seminar maupun kuliah tamu antar kedua institusi (Prodi HI).