Singapura – Jum’at (13/10) Sejak tanggal 13 Oktober 2017, Teuku Cut Mahmud Aziz, S.Fil., MA Sekretaris Kantor Urusan Internasional (KUI) yang juga Dosen Prodi Hubungan Internasional Univeristas Almuslim berada di Singapura. Keberadaan di Singapura dalam rangka bertemu dengan Prof. Aris Ananta dan Dr. Evi, serta Saudari Qory, Mahasiswa Global Studies, National University of Singapore (NUS). Selain mendiskusikan beberapa hal penting, Kantor Urusan Internasional Universitas Almuslim (KUI Umuslim) berusaha mencari peluang yang dapat menjadi program dan kegiatan yang berpeluang untuk dilakukan kerjasama antara Umuslim dan lembaga di Singapura, seperti kegiatan international volunteer, mencari peluang KKM di Singapura, atau kegiatan lainnya.
Pada hari pertama di Singapura, dengan ditemani Prof. Aris Ananta, Teuku Cut Mahmud Aziz mengunjungi National University of Singapore (NUS) di Kent Ridge. Kunjungan ini begitu berkesan sekaligus terharu, karena mengingatkan akan memori masa lalu, ketika Teuku Cut bergabung sebagai ASEAN Scholar di NUS di tahun 2006. Kent Ridge merupakan lokasi yang berdekatan dengan ruang kerja Teuku Cut, tepatnya di Gedung AS7, bersebelahan dengan Central Library. Prof. Aris dan Teuku Cut menyusuri lokasi-lokasi yang pernah Teuku Cut lalui di tahun 2006. Ketika duduk di halte bus depan Central Library NUS, Teuku Cut bercerita kesan-kesan mendalam ketika berada di Singapura. Di waktu itu, berkantor di Gedung AS7, hampir setiap malam pulang kerja pukul 23.30. Aktivitas di kala itu hanya membaca, menulis, dan aktif mengikuti diskusi, sekaligus mengambil kesempatan untuk membangun network. Setelah menyelesaikan pekerjaan pukul 23.00, dari ruang kerja menuju lorong-lorong kampus dengan arah anak tangga yang menurun sebelum tiba di Terminal Kent Ridge. Kampus NUS berada di lokasi yang berbuki, sedangkan terminal bus Kent Ridge, lokasinya berada di bawah kampus. Sebelum sampai di terminal, setiap malam melihat burung hantu yang berdiri di cabang pohon besar yang berada di seberang Central Library. Sungguh menarik, di negara maju seperti Singapura, burung-burung yang terbilang langka masih terpelihara dengan baik.
Dari Kent Ridge, dilanjutkan dengan mengunjungi sekolah pascasarjana kebijakan publik yang merupakan salah satu sekolah kebijakan publik yang terbaik di dunia, yaitu Lee Kuan Yew School of Public Policy, NUS yang berlokasi di Bukit Timah. Dari sana dilanjutkan dengan mengunjungi beberapa tempat atau lokasi baru. Prof. Aris menjelaskan serinci mungkin perihal kebijakan green city dan kemajuan infrastruktur Singapura. “Negara Pulau” yang sangat maju tapi sangat memedulikan aspek lingkungan dan penghijauan.
Untuk mencapai tempat tujuan, selain menggunakan bus, juga menggunakan MRT. Selama berada di Singapura, banyak sekali ilmu dan pengalaman baru yang didapat. Semoga ‘oleh-oleh’ berupa pengalaman berharga di Singapura ada yang dapat dimplementasikan di Aceh. Ada sebuah tulisan di Kampus NUS, “Dream It, Do It”. Artinya sebelum melakukan sesuatu maka mulailah dengan impian terlebih dahulu, seperti yang dilaporkan T.Cut Mahmud Aziz, S.Fil., MA dari Singapura. (Pusat Informasi dan Promosi Umuslim)