Matangglumpangdua, Kamis (08/02) bertempat di Kampus Ampoen Chik Peusangan, Universitas Almuslim dilakukan penandatanganan Kontrak Kerjasama Penelitian dan Pengkajian antara Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri (BPPK Kemenlu) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Almuslim (FISIP Umuslim). Dalam penandatanganan kontrak, dari BPPK Kemlu diwakili oleh Dr. Arifi Saiman, M.A selaku Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, sedangkan dari FISIP Umuslim diwakili oleh Dekan, Drs. Ridwan AR, MM. Walaupun penandatanganan ini dilakukan antara BPPK Kemenlu dan FISIP Umuslim, namun dalam pelaksanaannya merupakan skema penelitian kemitraan antara akademisi Umuslim dan akademisi Unimal (Universitas Malikussaleh) Lhokseumawe.
Penandatanganan kontrak penelitian ini merupakan kelanjutan dari undangan diskusi terbatas dari BPPK Kemlu pada 13 Desember tahun lalu kepada Dosen Hubungan Internasional (HI) Umuslim, Teuku Cut Mahmud Aziz, S.Fil., MA dalam membahas kerjasama penelitian tiga negara untuk membangun konektivitas antara Indonesia, India, dan Myanmar. Pada kesempatan tersebut, Kepala BPPK Kemlu, Dr. Siswo Pramono, LLM dan Kepala Pusat BPPK Kawasan Asia Pasifik dan Afrika memilih Teuku Cut Mahmud Aziz untuk menjadi ketua penelitian yang akan dilaksanakan Kemenlu yang akan didampingi Dr. Ichsan (pakar ekonomi dari Unimal) sebagai mitra kolaborasi dalam penelitian dan pengkajian “Pengembangan Kerja Sama Ekonomi dan Konektivitas Indonesia (Aceh) – India (Andaman Nicobar) – Myanmar (Rakhine State).”
Karena ini merupakan penelitian kolaborasi maka Teuku Cut Mahmud Aziz akan fokus pada kajian-kajian geo-politik dan sosial, sedangkan Dr. Ichsan lebih pada kajian ekonomi dan perdagangan. Dalam hal konsultasi internal sebelum diskusi resmi dengan BPPK Kemenlu, tim peneliti Umuslim dan Unimal didampingi oleh 4 konsultan, yaitu Prof. Dr. Aris Ananta (Pakar Ekonomi dan Demografi Universitas Indonesia), Dr. Evi Nurvidya Arifin (Pakar Demografi Universitas Indonesia), Dr. Amiruddin Idris, SE., M.Si (Rektor Umuslim), dan Prof. Dr. Apridar (Rektor Unimal).
Acara penandatanganan kontrak penelitian di Umuslim dipandu oleh Pak Al Azhar, SS., M.Sos, Kepala Pusat Informasi dan Promosi Umuslim. Ia mengatakan; “Walaupun kampus kami berada di belakang pasar atau di kampung tapi semangat kami untuk maju sangat besar. Kami patut bersyukur dan berbangga, karena Universitas Almuslim merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Aceh yang ter-Akreditasi “B.” Kami punya motto, “unggul, profesional, dan islami.” Dilanjutkan dengan sambutan dari Teuku Cut Mahmud Aziz yang menyampaikan terimakasih yang tak terhingga atas kepercayaan besar dari Kemenlu dengan memilih dua akademisi dari universitas yang berada di daerah atau kabupaten dalam melaksanakan pekerjaaan atau amanah yang besar ini. “Kami bukan dari universitas terkenal atau yang berada di Ibukota, namun dengan amanah ini kami akan melakukan penelitian dan pengkajian ini dengan penuh kesungguhan. Karena ini akan membawa nama baik tidak hanya bagi Umuslim dan Unimal semata tapi juga bagi skup yang lebih luas, yaitu Provinsi Aceh,” demikian pernyataan Teuku Cut Mahmud Aziz.
Dr. Ichsan yang mewakili Unimal juga menyampaikan rasa syukur dan terimakasih dari kepercayaan yang diberikan Kemenlu dalam berkolaborasi dan membangun kemitraan dalam penelitian dengan Umuslim. Kemudian ia melanjutkan dengan deskripsi dari perspektif ekonomi dan betapa strategis letak geografi Aceh. Setelah Dr. Ichsan, dilanjutkan Dr. Arifi Saiman, M.A, bahwa kami dari Kemenlu dalam memilih mitra dalam penelitian bukan terlebih dahulu melihat pada universitasnya tapi lebih kepada sumber daya manusianya. Baru setelah itu universitasnya. Walaupun sebuah Perguruan Tinggi Swasta atau Negeri berlokasi di daerah, tapi belum tentu akan kalah bersaing dalam hal kemampuan intelektual dibandingkan dengan perguruan tinggi yang telah memiliki nama besar. Katanya lagi, ada hal menarik dalam penelitian yang akan dilakukan ini karena ini akan menjadi pilot project bagi Kemenlu, yang mana sebelumnya penelitian hanya dilakukan satu universitas tapi saat ini langsung bersamaan dengan dua universitas. Jika berhasil, akan menjadi contoh dan model bagi Kemenlu dalam melaksanakan penelitian kolaborasi di tahun berikutnya.
Ia melanjutkan bahwa penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo dalam membangun konektivitas ekonomi antara Indonesia melalui Sabang, India melalui Kepulauan Andaman-Nicobar dan Myanmar melalui Negara Bagian Rakhine. Nama Umuslim dan Unimal akan ada dalam laporan hasil peneltian yang akan diserahkan langsung oleh BPPK kepada Menteri Luar Negeri dan dari Menteri Luar Negeri kepada Presiden RI. Diharapkan pada bulan Maret dapat dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Kemenlu dengan Umuslim dan Unimal secara bersamaan di Umuslim yang kemudian dilanjutkan dengan Kuliah Umum dari Dr. Siswo Pramono, LLM, Kepala BPPK Kemlu, demikian imbuhnya.
Terakhir pengarahan dari Wakil Rektor I Umuslim, Dr. Hambali yang mewakili Rektor Umuslim yang berhalangan hadir pada acara yang penting ini karena sedang mengikuti pertemuan Forum Rektor Perguruan Tinggi Swasta yang dilaksanakan di Palembang pada 8-9 Pebruari. Wakil Rektor mengatakan bahwa ia bersyukur Umuslim dan Unimal dapat terpilih dalam kegiatan penelitian dari Kemenlu dan mengharapkan adanya kerjasama dengan Kemenlu dalam bidang yang lebih luas lagi, seperti magang mahasiswa HI di Kemenlu atau kegiatan lainnya.
Sebelum acara, pada malam Kamisnya, 7 Pebruari, sebelum berangkat ke Palembang, Rektor Umuslim mengundang Dr. Arifi Saiman, MA dan Bu Cecillia AT (diplomat muda) yang didampingi Teuku Cut Mahmud Aziz dan Dr. Ichsan untuk makan malam bersama di restoran Bireuen Parte di Kota Bireuen. Dalam kesempatan tersebut rektor berharap adanya kerjasama berkelanjutan dengan Kemenlu dan berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan serta memilih Umuslim menjadi bagian mitra penelitian dengan Kemenlu.
(Tim Pusat Informasi dan Promosi Umuslim)